BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembalut
biasanya digunakan oleh seorang wanita, pembalut adalah sebuah
perangkat yang digunakan oleh wanita disaat menstruasi,
ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh kemana-mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini juga digunakan setelah pembedahan vagina, setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini untuk menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina. Darah yang keluar dari
vagina merupakan darah kotor. Sel
telur yang tidak dibuahi oleh sperma akan meluruh sehingga menyebabkan keluarnya darah yang disebut menstruasi. Menstruasi biasanya berlangsung selama 5
hari - 15 hari. Pada 5 hari pertama menstruasi mengalami reduksi secara mendadak. Dari sinilah pembalut dibutuhkan
wanita untuk membalut darah yang
keluar.
Darah
yang keluar dari vagina bermacam-macam. Tidak hanya darah menstruasi tapi juga
darah penyakit, seperti myom,
kista, kanker. Untuk membedakan antara
darah penyakit dan menstruasi, wanita harus memperhatikan siklus menstruasinya. Sebagian besar wanita pertengahan usia produktif, perdarahan menstruasi terjadi setiap 25 - 35 hari dengan median panjang
siklus adalah 28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik selang waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi – fase folikular bervariasi lamanya. Selang waktu antara awal perdarahan menstruasi – fase luteal – relative konstan
dengan rata- rata 14- 2 hari pada kebanyakan wanita. Dengan memperhatikan siklus
menstruasi dapat diketahui jenis perdarahannya.
Wanita
membutuhkan pembalut berbahan
aman dan berbahan utama kapas.
Pada kenyataannya pembalut yang digunakan wanita berbahan utama kertas bekas atau serbuk kayu. Kertas bekas di daur ulang untuk menghilangkan bau, proses sterilisasi dan pemutihan kembali dengan menggunakan zat kimia berbahaya. Zat yang digunakan adalah zat dioxin. Dioxin adalah sebuah hasil sampingan dari proses bleaching.
Pada kenyataannya pembalut yang digunakan wanita berbahan utama kertas bekas atau serbuk kayu. Kertas bekas di daur ulang untuk menghilangkan bau, proses sterilisasi dan pemutihan kembali dengan menggunakan zat kimia berbahaya. Zat yang digunakan adalah zat dioxin. Dioxin adalah sebuah hasil sampingan dari proses bleaching.
Worid
Healt Organization (WHO) bahwa dioxin menyebabkan kanker. Sangat membahayakan
bagi wanita yang memakai pembalut tidak berkualiatas.
Penggunaan
pembalut berkualitas buruk berdampak negative.
Menimbulkan berbagai masalah, seperti kelainan menstruasi,
penyakit-penyakit berbahaya
(kanker,myom,kista) dan penyakit pembunuh wanita yang lainnya yang
disebabkan oleh zat dioxin. Ketika wanita menstruasi, darah yang jatuh
kepermukaan pembalut, zat dioxin akan
dilepaskan melalui proses penguapan. Pertama akan mengenai permukaan vagina,
kemudian diserap kedalam rahim melalui saluran serviks, lalu masuk ke uterus
melalui tuba fallopi dan berakhir di ovarium. Sedikit demi sedikit bibit
penyakit tertanam. Jika penggunaan terus menerus dilakukan, tidak menutup
kemungkinan 35 tahun kedepan wanita pemakai pembalut berkualitas buruk
menderita penyakit kanker atau penyakit ganas yang lain.
Hal
inilah yang menjadi alasan kami, mengapa kami mengambil judul “Bahaya
Penggunaan Pembalut Mengandung Bahan Pemutih” yang pertama, karena kurangnya
kesadaran diri wanita untuk menjaga kesehatan mahkotanya. Kedua, kami merasa
tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang dampak penggunaan pembalut.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalahnya
sebagai berikut :
a. Bagaimana arti penting pembalut?
b. Bagaimana kualitas pembalut yang beredar?
c. Apa dampak negatif penggunaan pembalut?
d. Bagaimana terancamnya kesehatan wanita
akibat pembalut yang tidak berkualitas?
1.3 Tujuan Penelitian
Bertolak
dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai sehubungan deangan
tindakan yang akan diberikan adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bahaya penggunaan
pembalut.
b. Untuk mengetahui pembalut yang baik dan
berkualitas.
c. Untuk mengetahui macam macam pembalut.
d. Fakta negatif yang disebabkan oleh pembalut.
1.4 Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan adalah buku dan internet sebagai referensi dari
penelitian.
1.5
Sistematika Penulisan
JUDUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
dan Maksud Penulisan
1.4 Metode
Penelitian
1.5 Sistematika
Penulisan
BAB
II KAJIAN TEORI
BAB
III PEMBAHASAN
2.1
Arti Penting Pembalut
2.2
Pembalut yang beredar
2.3
Dampak Negatif Penggunaan Pembalut
2.4
Terancamnya kesehatan wanita akibat pembalut yang tidak berkualitas
BAB
IV PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB II
KAJIAN TEORI
Pembalut
wanita adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh wanita di saat menstruasi,
ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh ke
mana-mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini juga digunakan setelah
pembedahan vagina, setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya
yang membutuhkan pembalut ini untuk menyerap setiap cairan yang berupa
pendarahan pada vagina.
Pembalut
wanita tidak sama dengan popok yang digunakan baik pria atau wanita yang
mengidap masalah buang air kecil. Namun pembalut wanita dapat juga digunakan
oleh mereka, karena daya serap yang hampir sama dengan popok yang demikian.
Benda
yang berguna untuk menampung darah menstruasi ini ternyata sudah muncul dalam
catatan tertulis sejak abad ke-10. Sepanjang sejarah, wanita menggunakan
berbagai macam perlindungan menstruasi. Beberapa contoh di Museum Menstruasi
antara lain adalah sejenis bantalan yang dijahit dan celemek menstruasi.Orang
Inuit (Eskimo) memakai kulit kelinci sementara di Uganda yang dipakai adalah
papirus. Cara yang cukup umum adalah dengan menggunakan potongan kain tua.
Pembalut
wanita sekali pakai yang pertama kali didistribusikan di dunia adalah produk
dari Curads and Hartmann’s. Ide untuk produk ini berawal dari para perawat yang
memakai perban dari bubur kayu untuk menyerap darah menstruasi. Bantalan jenis
ini dianggap cukup murah untuk dibuang setelah dipakai dan bahan bakunya
gampang didapat. Beberapa pembuat pembalut wanita sekali pakai pertama adalah
juga produsen perban (pembalut wanita modern dapat digunakan untuk pertolongan
pertama pada luka jika tidak ada perban karena pembalut wanita kemampuan
menyerapnya tinggi dan steril). Butuh beberapa lama untuk produk baru itu
dipergunakan secara luas oleh wanita. Hal ini terutama disebabkan masalah
harga.
Pembalut
wanita sekali pakai awalnya terbuat dari wol, katun, atau sejenisnya, berbentuk
persegi dan diberi lapisan penyerap. Lapisan penyerapnya diperpanjang di depan
dan belakang agar bisa dikaitkan pada sabuk khusus yang dipakai di bawah
pakaian dalam. Desain model begini merepotkan karena sering selip ke depan atau
belakang. Kemudian, desainer pembalut punya ide memberi perekat pada bagian
bawah pembalut untuk dilekatkan pada pakaian dalam. Pada pertengahan 1980-an
pembalut bersabuk lenyap dari pasaran digantikan pembalut berperekat.
Sejalan
dengan perkembangan ergonomika, desain pembalut juga ikut berkembang sejak
tahun 1980-an sampai sekarang. Dulu, pembalut tebalnya bisa sampai dua
sentimeter dan karena bahan penyerapnya kurang efektif, sering bocor. Untuk
mengatasinya, berbagai variasi diterapkan, misalnya menambahkan sayap,
mengurangi ketebalan dengan memakai bahan tertentu dan sebagainya. Desain pembalut
yang tadinya cuma persegi dibuat menjadi lebih berlekuk-liku, jenis pembalut
pun jadi beragam. Jenis-jenis pembalut sekali pakai mencakup panty liner, ultra
thin, regular, maxi, night, dan maternity. Beberapa pembalut bahkan diberi
deodoran untuk menyamarkan bau darah dan ada beberapa jenis panty liner yang
dirancang agar dapat dipakai bersama G-string.
Meskipun
pembalut sekali pakai telah banyak digunakan, pembalut dari kain (tentu saja
dengan desain yang lebih baik, bukan sekadar potongan-potongan kain yang
disumpalkan) kembali muncul sekitar tahun 1970-an dan cukup populer pada tahun
1980-an sampai 1990-an. Wanita memilih memakai kain dengan alasan kenyamanan,
kesehatan, dampak lingkungan, dan lebih murah karena memungkinkan untuk dicuci.
BAB III
PEMBAHASAN
2.1
Arti Penting Pembalut
Secara
umum, pembalut adalah sesuatu
yang dipakai untuk membalut : kain, luka, daun nyiur biasa dipakai
sebagai ketupat.
Secara
khusus, pembalut adalah sebuah
perangkat yang digunakan oleh wanita disaat menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah dari
vagina supaya tidak meleleh kemana-mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini
juga di gunakan setelah pembedahan vagina, setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut
ini untuk menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina.
2.2
Pembalut yang beredar
Pembalut
wanita adalah produk sekali pakai. Karena itulah para produsen mendaur ulang
bahan baku kertas bekas dan pulp menjadikannya bahan dasar untuk menghemat
biaya produksi.
Dalam
proses daur ulang, banyak bahan kimia digunakan untuk proses pemutihan kembali,
menghilangkan bau dan proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas sebagai
bahan dasar pembalut. Kertas bekas yang
didaur ulang dan memakai bahan kimia ini dijadikan pembalut wanita yang
sering kita jumpai di pasaran dan dipakai para konsumen. Pembalut ini
mengandung zat Dioxin yang sangat berbahaya.
Di
Indonesia banyak beredar pembalut berkualitas buruk, namun kita tidak
diinformasikan tentang bahaya tersebut, dan industri pembalut tetap menjual
produk mereka dengan harga yang sangat murah dan berkualitas rendah karena
tidak memakai bahan kapas melainkan berbahan dasar sampah kertas daur ulang dan
pemutih.
Pembalut
wanita merupakan benda yang sangat vital bagi kaum hawa bahkan sudah menjadi
kebutuhan pokok ketika seorang wanita sedang menstruasi.Tanpa disadari,
ternyata justru menjadi salah satu penyebab penyakit kewanitaan dengan
ditemukannya zat DIOXIN pada benda sahabat wanita itu. Menurut Badan Kesehatan
Dunia WHO bahwa zat DIOXIN dapat menyebabkan kanker.
2.3
Dampak Negatif Penggunaan Pembalut
Bahaya
yang ditimbulkan dari penggunaan pembalut yang mengandung Dioxin, diantaranya
adalah :
1. Kemandulan
2. Keguguran
3. Prolase.
Prolase
adalah gejala rahim yang merosot sampai pada batas vagina. Hal ini merupakan
suatu gejala yang tak wajar. Bahkan ada yang merosot terus antara kedua
kakinya. Gejalanya; sukarnya untuk membuang air seni, tidak dapat menahan air
kencing, vagina mengeluarkan cairan, terasa sakit pinggang belakang, merasakan
seperti ada sesuatu yang senantiasa hendak keluar dari liang vagina, dan gejala
tersebut dapa lenyap apabila wanita tidur dengan berbaring santai. Kondisi ini
disebabkan karena melembeknya keadaaan otot-otot yang menunjang rahim tersebut.
Penyebabnya, biasanya terjadi kerusakan pada waktu kelahiran (99% dari kaum
wanita yang melahirkan bayi). Akan tetapi pertambahan usia dan kegiatan yang
berat juga dapat menunjang penyakit ini. Gejalanya sering muncul setelah
menopause, sebab otot-otot akan kehilangan kekuatannya.
4. Retroversi. Pada kebanyakan kaum wanita mulai dari masa
pubertas, maka bagian ujung sebelah atas dari rahim mereka itu agak menjurus ke
atas dalam tubuhnya. Rahim akan menjurus kebelakang apabila kantong air seninya
terlentang sambil bersandar pada punggungnya. Akan tetapi, ± 10% kaum wanita
rahimnya mengalami retroversi (menjungkir ke arah belakang). Meskipun
penyebabnya adalah berbagai macam penyakit, namun hal ini akan membahayakan
apabila wanita dalam keadaan hamil, sebab rahim yang telah membesar itu dapat
gagal untuk menjurus ke atas ke arah perut. Akibatnya air seni dalam kantong
seni akan berhenti dan biasanya dokter menggunakan letak rahim yang keliru
hanya dengan meggunakan tangannya. Akan tetapi bila tidak dirawat akan
menimbulkan cystitis, bahkan bisa mengakibatkan keguguran. Retroversi juga
dapat terjadi setelah melahirkan anak, karena pada umumnya dokter kurang
sepaham bahwa hal ini akan menyebabkan sakit pinggang dan sebagainya. Jika
terlampaui parah maka perlu diadakan pembedahan.
5. Fibroid. Fibroid merupakan gumpalan
jaringan serat yang tumbuh pada otot dinding rahim. Kadang berbentuk tunggal,
dan kadang dalam bentuk kelompok besar (sebesar biji kacang). Gangguan ini
terjadi pada kurang lebih 20% kaum wanita yang berusia diatas 30 tahun,
terutama mereka yang mandul, yang dari segi seksual kurang giat, dan kaum
wanita yang baru melahirkan anak pada usia yang terlampui kasip (terlambat).
Penyebab penyakit ini tidak diketahui tapi kemungkinannya bersifat hormonal.
Gangguan yang berat dan besar gumpalannya dapat menimbulkan rasa nyeri,
pendarahan yang hebat dan tidak teratur waktu datang haid, pembesaran rahim
yang mengganggu jalan kelancaran air kencing dan buang air besar, serta
terjadinya kemandulan oleh karena sering terjadinya keguguran. Gangguan ini
dapat diatasi dengan pembedahan yang bersifat ringan.
6. Polip. Polip adalah salah satu bentuk
lainnya yang merupakan gundukan didalam rahim itu. Akan tetapi biasanya tidak
begitu berbahaya. Ia dapat berkembang dari jaringan lendir dan membentuk
semacam bentuk berumbai-rumbai. Perawatannya memerlukan kauterisasi listrik,
yang menghasilkan cairan liang vagina yang berwarna bening dan kental, selama 4
sampai 6 minggu sampai saatnya untuk sembuh sepenuhnya. Gangguan ini juga
terjadi pada wanita yang menggunakan IUD atau yang meminum pil KB. Sebenarnya,
gejala ini dapat hilang dengan sendirinya akan tetapi harus teratur melakukan
“pap test” untuk menelusuri gejala penyakit lain, seperti gejala kanker.
7. Endometriosis. Sel-sel endometriosis
dapat tumbuh ditempat yang salah, atau bagian lainnya dari pervis. Gejala yang
nampak pada wanita yang mandul, apabila mereka telah mencapai usia tiga
puluhan. Pada waktu mengeluarkan haid maka sel-sel ini berdarah sedikit dan
retakan-retakan tersebut membengkak, menyebabkan rasa sakit pada bawah perut,
terutama sekali sebelum atau pada masa penghujung haid, bahkan kadang-kadang
terasa sakit pada waktu sedang berlangsung persetubuhan.
8. Dilasi dan Kuretasi. Diletasi dan Kuretasi yang sering
diistilahkan “D & C” merupakan pembesaran pada mulut leher rahim dengan
bantuan alat dilator.
9. Erosi pada dinding rahim. Sel-sel yang membentuk dinding leher rahim
itu kadang-kadang menjulur terus ke bawah sampai mereka memperlihatkan kawasan
yang berwarna merah pada bagian puncak dari vagian. Hal ini tidak memerlukan
perawatan kecuali kalau ia tetap berkelangsungan sampai lebih dari 6 bulan
setelah sebuah irisan vertikal dilakukan di bawah pusar.
10. Menopause. Wanita yang sudah tidak
mengalami menstruasi lagi dalam jarak waktu 12 bulan.
Beberapa gejala yang biasa timbul adalah:
Beberapa gejala yang biasa timbul adalah:
Perdarahan
Perdarahan
disini adalah perdarahan yang keluar dari vagina.Tidak seperti menstruasi yang
datangnya teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur.
Gejala ini terutama muncul pada saat permulaan menopause. Perdarahan akan
muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama
sekali. Karena munculnya pada masa awal menopause, gejala ini sering disebut
gejala peralihan.
Rasa
panas dan keringat malam
Rasa
panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause. Perasaan ini sering
dirasakan mulai dari wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering
disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Perasaan ini sering
terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa menit. Meskipun penjelasan
tentang fenomena ini belum diketahui dengan pasti namun diduga terjadi akibat
dari fluktuasi hormon estrogen. Seperti diketahui, pada saat menopause, kadar
hormon estrogen dalam darah akan anjlok secara tajam sehingga berpengaruh
terhadap beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon ini. Disamping
rasa panas dan kemerahan, penderitaan wanita yang sedang menopause juga
ditambah dengan keringatan di malam hari. Gejala ini tentu akan menganggu tidur
yang menyebabkan wanita yang mengalaminya akan selalu kurang tidur.
Gejala
pada vagina
Gejala
pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding
vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar
estrogen. Selain itu muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah
adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Perubahan pada vagina ini juga
mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina.
Gejala
perkemihan
Perubahan
yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra.Urethra
adalah saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh.
Saluran urethra juga akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya
akibat dari penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita
menopause rentan terkena infeksi saluran kencing, selalu ingin kencing dan
ngompol.
Gejala
emosional dan kognitif
Wanita
yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan
kognitif yang bervariasi. Gejala ini antara lain, kelelahan mental, masalah
daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat sulit
untuk mengetahui gejala manakah yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. Perubahan
emosional ini terkadang tidak disadari oleh wanita yang sedang menopause
sehingga perlu pendekatan khusus untuk masalah ini. Pendekatan ini untuk
meyakinkan wanita tersebut atas apa yang sedang diderita. Keringat dingin yang
muncul juga memberi kesan kelelahan fisik akibat dari kurang tidur.
Perubahan
fisik yang lain
Perubahan
fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh yang mana pada
wanita menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur
kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat.
11. Kanker.
Jenis-jenis
Kanker
1. Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit
di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal.
Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang
ovarium. Kanker ini bisa berkembang sangat cepat, bahkan dari stadium awal
hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu tahun saja. Kanker ovarium
merupakan suatu proses lebih lanjut dari suatu tumor malignan di ovarium. Tumor
malignan sendiri merupakan suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak
terkontrol sehingga berpotensi menjadi kanker.
2. Kanker kolon dan rektum adalah kanker
yang menyerang usus besar dan rektum. Penyakit ini adalah kanker peringkat 2
yang mematikan. Usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan. Sebagaimana
kita ketahui sistem pencernaan dimulai dari mulut, lalu kerongkongan
(esofagus), lambung, usus halus (duodenum, yeyunum, ileum), usus besar (kolon),
rektum dan berakhir di dubur. Usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Kolon
atau usus besar adalah bagian usus sesudah usus halus, terdiri dari kolon
sebelah kanan (kolon asenden), kolon sebelah tengah atas (kolon transversum)
dan kolon sebelah kiri (kolon desenden). Setelah kolon, barulah rektum yang
merupakan saluran di atas dubur. Bagian kolon yang berhubungan dengan usus
halus disebut caecum, sedangkan bagian kolon yang berhubungan dengan rektum
disebut kolon sigmoid
3. Kanker nasofaring adalah jenis kanker
yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.
Penyebab kanker nasofaring belum diketahui dengan pasti. Kanker nasofaring juga
dikaitkan dengan adanya virus epstein bar.
Kanker
nasofaring banyak dijumpai pada orang-orang ras mongoloid, yaitu penduduk Cina
bagian selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia dan Indonesia juga di daerah
India. Ras kulit putih jarang ditemui terkena kanker jenis ini. Selain itu
kanker nasofaring juga merupakan jenis kanker yang diturunkan secara genetik.
Sampai
saat ini belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya kanker nasofaring. Namun
penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian mata, telinga, kelenjar leher,
dan otak. Sebaiknya yang beresiko tinggi terkena kanker nasofaring rajin
memeriksakan diri ke dokter, terutama dokter THT. Resiko tinggi ini biasanya
dimiliki oleh laki-laki atau adanya keluarga yang menderita kanker ini.
2.4
Terancamnya kesehatan wanita akibat pembalut yang tidak berkualitas
Setiap
wanita menggunakan 15.000 lembar pembalut seumur hidupnya, artinya setiap
wanita beresiko terkontaminasi 15.000 kali zat Dioxin yang terdapat pada
pembalut biasa yang menggunakan bahan daur ulang.
Dari
hasil penelitian, bahan zat Dioxin dan serat Sintesis yang ada di pembalut
wanita dan produk yang mirip lainnya, beresiko tinggi terhadap kesehatan
wanita, termasuk resiko terhadap yang berhubungan dengan Cervical Cancer,
Endometriosis, Infertility, Ovarian Cancer, Breast cancer, Immune system
deficiencies, pelvic inflammatory disease, toxic shock syndrome dan lainnya.
Di
dunia, setiap 2 menit seorang wanita meninggal akibat kanker serviks.
Di Indonesia, setiap 1 jam (Ferlay J et al. Globocan 2002.IARC 2004). Sementara ketidaktahuan para wanita akan ancaman kanker serviks juga turut membantu banyaknya wanita yang meninggal akibat penyakit ini.
Di Indonesia, setiap 1 jam (Ferlay J et al. Globocan 2002.IARC 2004). Sementara ketidaktahuan para wanita akan ancaman kanker serviks juga turut membantu banyaknya wanita yang meninggal akibat penyakit ini.
Terdapat
sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan diatas pembalut wanita
biasa, kondisi inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang
pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam
saja. Bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika
dipakai lebih dari 2 jam, seorang wanita dewasa terjangkit infeksi vagina.
Rata-rata setiap wanita memerlukan sedikitnya 3 – 6 hari dalam sebulan untuk
perawatan infeksi vagina.
Jika seorang wanita mulai terjangkit infeksi vagina sejak usia 20 tahun, sedikitnya dibutuhkan 6 tahun dalam hidupnya hanya untuk proses pengobatan dan perawatan infeksi vagina.
Jika seorang wanita mulai terjangkit infeksi vagina sejak usia 20 tahun, sedikitnya dibutuhkan 6 tahun dalam hidupnya hanya untuk proses pengobatan dan perawatan infeksi vagina.
Hampir
semua wanita tidak pernah tahu tentang pembalut yang biasa mereka beli dan
pakai selama ini. Dan mereka tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba
merobek atau mengamati bahan pembalut yang biasa mereka pakai. Banyak wanita
suka membeli pembalut biasa yang ada dipasaran hanya memikirkan harga murah dan
cukup enak dipakai, tanpa mengetahui sedikitpun resiko kesehatan dari pemakaian
pembalut atau pantyliner biasa.
Cara
Pengecekan Pembalut Kurang Berkualitas. Jika hancur dan airnya keruh, berarti
anda menggunakan produk yang kurang berkualitas dan banyak mengandung pemutih.
1.
Sobek produk pembalut anda, ambil bagian inti di dalamnya.
2.
Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih
jelas.
3.
Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut dan celupkan ke dalam air tersebut,
aduk
dengan sumpit.
dengan sumpit.
4.
Lihat perubahan warna air.
5.
Lihat apakah produk tersebut utuh atau hancur seperti pulp.
6.
Dan dari produk yang kurang berkualitas tersebutlah yang sering menyebabkan
bagian
intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan, gatal-gatal,
iritasi, dll. Juga pemicu terjadinya kanker serviks / rahim.
intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan, gatal-gatal,
iritasi, dll. Juga pemicu terjadinya kanker serviks / rahim.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan, kami tarik kesimpulan, bahwa wanita Indonesia lebih
mementingkan kecantikan wajah dari pada kesehaan reproduksi, mereka rela
mengeluarkan banyak uang hanya untuk mempercantik wajah, dari pada merawat
kesehatan reproduksi mereka. Apakah wajah wanita lebih berharga dari pada
mahkotanya?. Keharmonisan rumah tangga sangat dipengaruhi oleh mahkota daripada
wajah. Jika mahkota wanita tidak sehat maka akan sulit mendapatkan keharmonisan
dan keturunan. Wanita berwajah cantik
tiada artinya jika mahkotanya bermasalah.
3.2 Saran
1. Selalu menjaga kesehatan dan berhati hati
dalam memilih pembalut.
2. Banyak-banyaklah membaca buku yang
mencakup tentang dunia kesehatan.
3. Belajar dan teruslah untuk selalu hidup
sehat dan cerdas memilih.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,
Umam. 2013. Dampak Penggunaan Pembalut.Jakarta
: Buku Kedokteran EGC.
Desi,
Haryati. 2006. Pembalut Yang Aman Bagi Wanita.Bandung : Buku Medis EGC.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembalut_wanita
http://notmisterjekyll.wordpress.com/2012/02/29/waspadai-pembalut-yang-berbahaya-bagi-wanita
http://womenscancercenter.com/cancercosts/hr890.html
http://www.artikata.com/arti-358901-pembalut.html
0 komentar:
Posting Komentar