Sabtu, 12 November 2016

KTI Dampak Pembalut Wanita Yang Berbahaya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Pembalut  biasanya  digunakan  oleh  seorang  wanita, pembalut  adalah  sebuah  perangkat  yang digunakan  oleh  wanita  disaat  menstruasi,  ini berfungsi  untuk  menyerap  darah  dari  vagina supaya  tidak  meleleh  kemana-mana. Selain  saat  menstruasi, perangkat  ini  juga  digunakan setelah  pembedahan  vagina,  setelah  melahirkan,  sesudah aborsi, maupun situasi  lainnya yang membutuhkan  pembalut  ini  untuk  menyerap  setiap  cairan yang  berupa  pendarahan  pada vagina. Darah  yang  keluar dari  vagina merupakan  darah kotor. Sel telur yang  tidak dibuahi oleh sperma  akan meluruh sehingga  menyebabkan  keluarnya  darah  yang  disebut  menstruasi. Menstruasi  biasanya  berlangsung  selama  5 hari - 15 hari. Pada 5 hari pertama  menstruasi mengalami  reduksi  secara  mendadak. Dari sinilah pembalut  dibutuhkan  wanita untuk  membalut darah yang keluar.
Darah yang keluar dari vagina bermacam-macam. Tidak hanya darah menstruasi  tapi juga  darah penyakit, seperti  myom, kista, kanker. Untuk membedakan  antara darah penyakit dan menstruasi, wanita harus  memperhatikan  siklus  menstruasinya. Sebagian  besar  wanita  pertengahan  usia produktif,  perdarahan  menstruasi  terjadi  setiap  25 - 35 hari dengan  median  panjang  siklus adalah 28 hari. Wanita dengan  siklus ovulatorik selang  waktu  antara  awal  menstruasi  hingga ovulasi – fase folikular  bervariasi  lamanya.  Selang  waktu antara  awal  perdarahan  menstruasi – fase luteal – relative konstan dengan rata- rata 14- 2 hari pada kebanyakan wanita. Dengan memperhatikan siklus menstruasi dapat diketahui jenis perdarahannya.
Wanita membutuhkan  pembalut  berbahan  aman dan berbahan  utama  kapas.
Pada  kenyataannya  pembalut  yang  digunakan wanita berbahan utama kertas bekas atau serbuk kayu. Kertas bekas di daur ulang untuk menghilangkan bau, proses sterilisasi dan pemutihan kembali dengan menggunakan zat kimia berbahaya. Zat  yang digunakan adalah zat dioxin. Dioxin adalah sebuah hasil sampingan dari proses bleaching.
Worid Healt Organization (WHO) bahwa dioxin menyebabkan kanker. Sangat membahayakan bagi wanita yang memakai pembalut tidak berkualiatas.
Penggunaan pembalut berkualitas buruk berdampak negative.  Menimbulkan berbagai masalah, seperti kelainan menstruasi, penyakit-penyakit berbahaya  (kanker,myom,kista) dan penyakit pembunuh wanita yang lainnya yang disebabkan oleh zat dioxin. Ketika wanita menstruasi, darah yang jatuh kepermukaan pembalut,  zat dioxin akan dilepaskan melalui proses penguapan. Pertama akan mengenai permukaan vagina, kemudian diserap kedalam rahim melalui saluran serviks, lalu masuk ke uterus melalui tuba fallopi dan berakhir di ovarium. Sedikit demi sedikit bibit penyakit tertanam. Jika penggunaan terus menerus dilakukan, tidak menutup kemungkinan 35 tahun kedepan wanita pemakai pembalut berkualitas buruk menderita penyakit kanker atau penyakit ganas yang lain.
Hal inilah yang menjadi alasan kami, mengapa kami mengambil judul “Bahaya Penggunaan Pembalut Mengandung Bahan Pemutih” yang pertama, karena kurangnya kesadaran diri wanita untuk menjaga kesehatan mahkotanya. Kedua, kami merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang dampak penggunaan pembalut.

1.2   Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
a.       Bagaimana arti penting pembalut?
b.      Bagaimana kualitas pembalut yang beredar?
c.       Apa dampak negatif penggunaan pembalut?
d.      Bagaimana terancamnya kesehatan wanita akibat pembalut yang tidak berkualitas?




1.3  Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai sehubungan deangan tindakan yang akan diberikan adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui bahaya penggunaan pembalut.
b.      Untuk mengetahui pembalut yang baik dan berkualitas.
c.       Untuk mengetahui macam macam pembalut.
d.      Fakta negatif  yang disebabkan oleh pembalut.
1.4 Metode Penelitian
 Metode penelitian yang digunakan adalah buku dan internet sebagai referensi dari penelitian.
1.5 Sistematika Penulisan
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan dan Maksud Penulisan
1.4  Metode Penelitian
1.5  Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
2.1 Arti Penting Pembalut
2.2 Pembalut yang beredar
2.3 Dampak Negatif Penggunaan Pembalut
2.4 Terancamnya kesehatan wanita akibat pembalut yang tidak berkualitas
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA


















BAB II
KAJIAN TEORI

Pembalut wanita adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh wanita di saat menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh ke mana-mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini juga digunakan setelah pembedahan vagina, setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini untuk menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina.
Pembalut wanita tidak sama dengan popok yang digunakan baik pria atau wanita yang mengidap masalah buang air kecil. Namun pembalut wanita dapat juga digunakan oleh mereka, karena daya serap yang hampir sama dengan popok yang demikian.
Benda yang berguna untuk menampung darah menstruasi ini ternyata sudah muncul dalam catatan tertulis sejak abad ke-10. Sepanjang sejarah, wanita menggunakan berbagai macam perlindungan menstruasi. Beberapa contoh di Museum Menstruasi antara lain adalah sejenis bantalan yang dijahit dan celemek menstruasi.Orang Inuit (Eskimo) memakai kulit kelinci sementara di Uganda yang dipakai adalah papirus. Cara yang cukup umum adalah dengan menggunakan potongan kain tua.
Pembalut wanita sekali pakai yang pertama kali didistribusikan di dunia adalah produk dari Curads and Hartmann’s. Ide untuk produk ini berawal dari para perawat yang memakai perban dari bubur kayu untuk menyerap darah menstruasi. Bantalan jenis ini dianggap cukup murah untuk dibuang setelah dipakai dan bahan bakunya gampang didapat. Beberapa pembuat pembalut wanita sekali pakai pertama adalah juga produsen perban (pembalut wanita modern dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada luka jika tidak ada perban karena pembalut wanita kemampuan menyerapnya tinggi dan steril). Butuh beberapa lama untuk produk baru itu dipergunakan secara luas oleh wanita. Hal ini terutama disebabkan masalah harga.
Pembalut wanita sekali pakai awalnya terbuat dari wol, katun, atau sejenisnya, berbentuk persegi dan diberi lapisan penyerap. Lapisan penyerapnya diperpanjang di depan dan belakang agar bisa dikaitkan pada sabuk khusus yang dipakai di bawah pakaian dalam. Desain model begini merepotkan karena sering selip ke depan atau belakang. Kemudian, desainer pembalut punya ide memberi perekat pada bagian bawah pembalut untuk dilekatkan pada pakaian dalam. Pada pertengahan 1980-an pembalut bersabuk lenyap dari pasaran digantikan pembalut berperekat.
Sejalan dengan perkembangan ergonomika, desain pembalut juga ikut berkembang sejak tahun 1980-an sampai sekarang. Dulu, pembalut tebalnya bisa sampai dua sentimeter dan karena bahan penyerapnya kurang efektif, sering bocor. Untuk mengatasinya, berbagai variasi diterapkan, misalnya menambahkan sayap, mengurangi ketebalan dengan memakai bahan tertentu dan sebagainya. Desain pembalut yang tadinya cuma persegi dibuat menjadi lebih berlekuk-liku, jenis pembalut pun jadi beragam. Jenis-jenis pembalut sekali pakai mencakup panty liner, ultra thin, regular, maxi, night, dan maternity. Beberapa pembalut bahkan diberi deodoran untuk menyamarkan bau darah dan ada beberapa jenis panty liner yang dirancang agar dapat dipakai bersama G-string.
Meskipun pembalut sekali pakai telah banyak digunakan, pembalut dari kain (tentu saja dengan desain yang lebih baik, bukan sekadar potongan-potongan kain yang disumpalkan) kembali muncul sekitar tahun 1970-an dan cukup populer pada tahun 1980-an sampai 1990-an. Wanita memilih memakai kain dengan alasan kenyamanan, kesehatan, dampak lingkungan, dan lebih murah karena memungkinkan untuk dicuci.










BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Arti Penting Pembalut
Secara umum, pembalut  adalah  sesuatu  yang dipakai untuk membalut : kain, luka, daun nyiur biasa dipakai sebagai  ketupat.
Secara khusus, pembalut  adalah  sebuah  perangkat yang digunakan oleh wanita disaat menstruasi,  ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh kemana-mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini juga di gunakan setelah pembedahan vagina, setelah melahirkan, sesudah aborsi,  maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini untuk menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina.
2.2 Pembalut yang beredar
Pembalut wanita adalah produk sekali pakai. Karena itulah para produsen mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya produksi.
Dalam proses daur ulang, banyak bahan kimia digunakan untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau dan proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas sebagai bahan dasar pembalut. Kertas  bekas  yang  didaur ulang dan memakai bahan kimia ini dijadikan pembalut wanita yang sering kita jumpai di pasaran dan dipakai para konsumen. Pembalut ini mengandung zat Dioxin yang sangat berbahaya.
Di Indonesia banyak beredar pembalut berkualitas buruk, namun kita tidak diinformasikan tentang bahaya tersebut, dan industri pembalut tetap menjual produk mereka dengan harga yang sangat murah dan berkualitas rendah karena tidak memakai bahan kapas melainkan berbahan dasar sampah kertas daur ulang dan pemutih.
Pembalut wanita merupakan benda yang sangat vital bagi kaum hawa bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok ketika seorang wanita sedang menstruasi.Tanpa disadari, ternyata justru menjadi salah satu penyebab penyakit kewanitaan dengan ditemukannya zat DIOXIN pada benda sahabat wanita itu. Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO bahwa zat DIOXIN dapat menyebabkan kanker.
2.3 Dampak Negatif Penggunaan Pembalut
Bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan pembalut yang mengandung Dioxin, diantaranya adalah :
1.      Kemandulan
2.      Keguguran
3.      Prolase.
         Prolase adalah gejala rahim yang merosot sampai pada batas vagina. Hal ini merupakan suatu gejala yang tak wajar. Bahkan ada yang merosot terus antara kedua kakinya. Gejalanya; sukarnya untuk membuang air seni, tidak dapat menahan air kencing, vagina mengeluarkan cairan, terasa sakit pinggang belakang, merasakan seperti ada sesuatu yang senantiasa hendak keluar dari liang vagina, dan gejala tersebut dapa lenyap apabila wanita tidur dengan berbaring santai. Kondisi ini disebabkan karena melembeknya keadaaan otot-otot yang menunjang rahim tersebut. Penyebabnya, biasanya terjadi kerusakan pada waktu kelahiran (99% dari kaum wanita yang melahirkan bayi). Akan tetapi pertambahan usia dan kegiatan yang berat juga dapat menunjang penyakit ini. Gejalanya sering muncul setelah menopause, sebab otot-otot akan kehilangan kekuatannya.
4.      Retroversi.  Pada kebanyakan kaum wanita mulai dari masa pubertas, maka bagian ujung sebelah atas dari rahim mereka itu agak menjurus ke atas dalam tubuhnya. Rahim akan menjurus kebelakang apabila kantong air seninya terlentang sambil bersandar pada punggungnya. Akan tetapi, ± 10% kaum wanita rahimnya mengalami retroversi (menjungkir ke arah belakang). Meskipun penyebabnya adalah berbagai macam penyakit, namun hal ini akan membahayakan apabila wanita dalam keadaan hamil, sebab rahim yang telah membesar itu dapat gagal untuk menjurus ke atas ke arah perut. Akibatnya air seni dalam kantong seni akan berhenti dan biasanya dokter menggunakan letak rahim yang keliru hanya dengan meggunakan tangannya. Akan tetapi bila tidak dirawat akan menimbulkan cystitis, bahkan bisa mengakibatkan keguguran. Retroversi juga dapat terjadi setelah melahirkan anak, karena pada umumnya dokter kurang sepaham bahwa hal ini akan menyebabkan sakit pinggang dan sebagainya. Jika terlampaui parah maka perlu diadakan pembedahan.
5.       Fibroid. Fibroid merupakan gumpalan jaringan serat yang tumbuh pada otot dinding rahim. Kadang berbentuk tunggal, dan kadang dalam bentuk kelompok besar (sebesar biji kacang). Gangguan ini terjadi pada kurang lebih 20% kaum wanita yang berusia diatas 30 tahun, terutama mereka yang mandul, yang dari segi seksual kurang giat, dan kaum wanita yang baru melahirkan anak pada usia yang terlampui kasip (terlambat). Penyebab penyakit ini tidak diketahui tapi kemungkinannya bersifat hormonal. Gangguan yang berat dan besar gumpalannya dapat menimbulkan rasa nyeri, pendarahan yang hebat dan tidak teratur waktu datang haid, pembesaran rahim yang mengganggu jalan kelancaran air kencing dan buang air besar, serta terjadinya kemandulan oleh karena sering terjadinya keguguran. Gangguan ini dapat diatasi dengan pembedahan yang bersifat ringan.
6.        Polip. Polip adalah salah satu bentuk lainnya yang merupakan gundukan didalam rahim itu. Akan tetapi biasanya tidak begitu berbahaya. Ia dapat berkembang dari jaringan lendir dan membentuk semacam bentuk berumbai-rumbai. Perawatannya memerlukan kauterisasi listrik, yang menghasilkan cairan liang vagina yang berwarna bening dan kental, selama 4 sampai 6 minggu sampai saatnya untuk sembuh sepenuhnya. Gangguan ini juga terjadi pada wanita yang menggunakan IUD atau yang meminum pil KB. Sebenarnya, gejala ini dapat hilang dengan sendirinya akan tetapi harus teratur melakukan “pap test” untuk menelusuri gejala penyakit lain, seperti gejala kanker.
7.        Endometriosis. Sel-sel endometriosis dapat tumbuh ditempat yang salah, atau bagian lainnya dari pervis. Gejala yang nampak pada wanita yang mandul, apabila mereka telah mencapai usia tiga puluhan. Pada waktu mengeluarkan haid maka sel-sel ini berdarah sedikit dan retakan-retakan tersebut membengkak, menyebabkan rasa sakit pada bawah perut, terutama sekali sebelum atau pada masa penghujung haid, bahkan kadang-kadang terasa sakit pada waktu sedang berlangsung persetubuhan.
8.      Dilasi dan Kuretasi.  Diletasi dan Kuretasi yang sering diistilahkan “D & C” merupakan pembesaran pada mulut leher rahim dengan bantuan alat dilator.
9.      Erosi pada dinding rahim.  Sel-sel yang membentuk dinding leher rahim itu kadang-kadang menjulur terus ke bawah sampai mereka memperlihatkan kawasan yang berwarna merah pada bagian puncak dari vagian. Hal ini tidak memerlukan perawatan kecuali kalau ia tetap berkelangsungan sampai lebih dari 6 bulan setelah sebuah irisan vertikal dilakukan di bawah pusar.
10.    Menopause. Wanita yang sudah tidak mengalami menstruasi lagi dalam jarak waktu 12 bulan.
Beberapa gejala yang biasa timbul adalah:
Perdarahan
Perdarahan disini adalah perdarahan yang keluar dari vagina.Tidak seperti menstruasi yang datangnya teratur, perdarahan yang terjadi pada wanita menopause tidak teratur. Gejala ini terutama muncul pada saat permulaan menopause. Perdarahan akan muncul beberapa kali dalam rentang beberapa bulan untuk kemudian berhenti sama sekali. Karena munculnya pada masa awal menopause, gejala ini sering disebut gejala peralihan.
Rasa panas dan keringat malam
Rasa panas sering dialami wanita yang memasuki masa menopause. Perasaan ini sering dirasakan mulai dari wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini sering disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Perasaan ini sering terjadi selama 30 detik sampai dengan beberapa menit. Meskipun penjelasan tentang fenomena ini belum diketahui dengan pasti namun diduga terjadi akibat dari fluktuasi hormon estrogen. Seperti diketahui, pada saat menopause, kadar hormon estrogen dalam darah akan anjlok secara tajam sehingga berpengaruh terhadap beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon ini. Disamping rasa panas dan kemerahan, penderitaan wanita yang sedang menopause juga ditambah dengan keringatan di malam hari. Gejala ini tentu akan menganggu tidur yang menyebabkan wanita yang mengalaminya akan selalu kurang tidur.
Gejala pada vagina
Gejala pada vagina muncul akibat dari perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat dari penurunan kadar estrogen. Selain itu muncul pula rasa gatal pada vagina dan yang lebih parah adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Perubahan pada vagina ini juga mengakibatkan wanita menopause rentan terhadap infeksi vagina.
Gejala perkemihan
Perubahan yang terjadi pada lapisan vagina juga terjadi pada saluran urethra.Urethra adalah saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Saluran urethra juga akan mengering, menipis dan berkurang keelastisannya akibat dari penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita menopause rentan terkena infeksi saluran kencing, selalu ingin kencing dan ngompol.
Gejala emosional dan kognitif
Wanita yang akan memasuki masa menopause sering mengalami gejala emosional dan kognitif yang bervariasi. Gejala ini antara lain, kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat. Sangat sulit untuk mengetahui gejala manakah yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. Perubahan emosional ini terkadang tidak disadari oleh wanita yang sedang menopause sehingga perlu pendekatan khusus untuk masalah ini. Pendekatan ini untuk meyakinkan wanita tersebut atas apa yang sedang diderita. Keringat dingin yang muncul juga memberi kesan kelelahan fisik akibat dari kurang tidur.
Perubahan fisik yang lain
Perubahan fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh yang mana pada wanita menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat.
11.  Kanker.
Jenis-jenis Kanker
1.      Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium. Kanker ini bisa berkembang sangat cepat, bahkan dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu tahun saja. Kanker ovarium merupakan suatu proses lebih lanjut dari suatu tumor malignan di ovarium. Tumor malignan sendiri merupakan suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol sehingga berpotensi menjadi kanker.
2.      Kanker kolon dan rektum adalah kanker yang menyerang usus besar dan rektum. Penyakit ini adalah kanker peringkat 2 yang mematikan. Usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan. Sebagaimana kita ketahui sistem pencernaan dimulai dari mulut, lalu kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus (duodenum, yeyunum, ileum), usus besar (kolon), rektum dan berakhir di dubur. Usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Kolon atau usus besar adalah bagian usus sesudah usus halus, terdiri dari kolon sebelah kanan (kolon asenden), kolon sebelah tengah atas (kolon transversum) dan kolon sebelah kiri (kolon desenden). Setelah kolon, barulah rektum yang merupakan saluran di atas dubur. Bagian kolon yang berhubungan dengan usus halus disebut caecum, sedangkan bagian kolon yang berhubungan dengan rektum disebut kolon sigmoid
3.      Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Penyebab kanker nasofaring belum diketahui dengan pasti. Kanker nasofaring juga dikaitkan dengan adanya virus epstein bar.
Kanker nasofaring banyak dijumpai pada orang-orang ras mongoloid, yaitu penduduk Cina bagian selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia dan Indonesia juga di daerah India. Ras kulit putih jarang ditemui terkena kanker jenis ini. Selain itu kanker nasofaring juga merupakan jenis kanker yang diturunkan secara genetik.
Sampai saat ini belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya kanker nasofaring. Namun penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian mata, telinga, kelenjar leher, dan otak. Sebaiknya yang beresiko tinggi terkena kanker nasofaring rajin memeriksakan diri ke dokter, terutama dokter THT. Resiko tinggi ini biasanya dimiliki oleh laki-laki atau adanya keluarga yang menderita kanker ini.
2.4 Terancamnya kesehatan wanita akibat pembalut yang tidak berkualitas
Setiap wanita menggunakan 15.000 lembar pembalut seumur hidupnya, artinya setiap wanita beresiko terkontaminasi 15.000 kali zat Dioxin yang terdapat pada pembalut biasa yang menggunakan bahan daur ulang.
Dari hasil penelitian, bahan zat Dioxin dan serat Sintesis yang ada di pembalut wanita dan produk yang mirip lainnya, beresiko tinggi terhadap kesehatan wanita, termasuk resiko terhadap yang berhubungan dengan Cervical Cancer, Endometriosis, Infertility, Ovarian Cancer, Breast cancer, Immune system deficiencies, pelvic inflammatory disease, toxic shock syndrome dan lainnya.
Di dunia, setiap 2 menit seorang wanita meninggal akibat kanker serviks.
Di Indonesia, setiap 1 jam (Ferlay J et al. Globocan 2002.IARC 2004). Sementara ketidaktahuan para wanita akan ancaman kanker serviks juga turut membantu banyaknya wanita yang meninggal akibat penyakit ini.
Terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan diatas pembalut wanita biasa, kondisi inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama 2 jam saja. Bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika dipakai lebih dari 2 jam, seorang wanita dewasa terjangkit infeksi vagina. Rata-rata setiap wanita memerlukan sedikitnya 3 – 6 hari dalam sebulan untuk perawatan infeksi vagina.
Jika seorang wanita mulai terjangkit infeksi vagina sejak usia 20 tahun, sedikitnya dibutuhkan 6 tahun dalam hidupnya hanya untuk proses pengobatan dan perawatan infeksi vagina.
Hampir semua wanita tidak pernah tahu tentang pembalut yang biasa mereka beli dan pakai selama ini. Dan mereka tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba merobek atau mengamati bahan pembalut yang biasa mereka pakai. Banyak wanita suka membeli pembalut biasa yang ada dipasaran hanya memikirkan harga murah dan cukup enak dipakai, tanpa mengetahui sedikitpun resiko kesehatan dari pemakaian pembalut atau pantyliner biasa.
Cara Pengecekan Pembalut Kurang Berkualitas. Jika hancur dan airnya keruh, berarti anda menggunakan produk yang kurang berkualitas dan banyak mengandung pemutih.
1. Sobek produk pembalut anda, ambil bagian inti di dalamnya.
2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut dan celupkan ke dalam air tersebut, aduk  
   dengan sumpit.
4. Lihat perubahan warna air.
5. Lihat apakah produk tersebut utuh atau hancur seperti pulp.
6. Dan dari produk yang kurang berkualitas tersebutlah yang sering menyebabkan bagian
    intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan, gatal-gatal,
    iritasi, dll. Juga pemicu terjadinya kanker serviks / rahim.




BAB IV
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, kami tarik kesimpulan, bahwa wanita Indonesia lebih mementingkan kecantikan wajah dari pada kesehaan reproduksi, mereka rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk mempercantik wajah, dari pada merawat kesehatan reproduksi mereka. Apakah wajah wanita lebih berharga dari pada mahkotanya?. Keharmonisan rumah tangga sangat dipengaruhi oleh mahkota daripada wajah. Jika mahkota wanita tidak sehat maka akan sulit mendapatkan keharmonisan dan keturunan.  Wanita berwajah cantik tiada artinya jika mahkotanya bermasalah.

3.2  Saran
1.      Selalu menjaga kesehatan dan berhati hati dalam memilih pembalut.
2.      Banyak-banyaklah membaca buku yang mencakup tentang dunia kesehatan.
3.      Belajar dan teruslah untuk selalu hidup sehat dan cerdas memilih.








DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Umam. 2013. Dampak Penggunaan Pembalut.Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Desi, Haryati. 2006. Pembalut Yang Aman Bagi Wanita.Bandung : Buku Medis EGC.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembalut_wanita
http://notmisterjekyll.wordpress.com/2012/02/29/waspadai-pembalut-yang-berbahaya-bagi-wanita
http://womenscancercenter.com/cancercosts/hr890.html
http://www.artikata.com/arti-358901-pembalut.html










0 komentar:

Posting Komentar