STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMASANGAN
INFUS
Nama : Syintia Larasati
NIM : 344070.15107
1.
Pengertian :
Pemasaangan
infus merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit yang
dilakukan bagi klien yang memerlukan cairan melalui intravena (infus).nutrisi
bagi klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per oral atau adanya
gangguan fungsi menelan, Tindakan ini dilakukan dengan didahului pemasangan
pipa lambung.
2.
Tujuan :
a.
Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
b.
Infus pengobatan dan pemberian nutrisi.
3.
Indikasi :
a.
Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang
memungkinkan pemberian obat langsung ke dalam IV
b.
Keadaan ingin mendapatkan respon yang cepat terhadap
pemberian obat
c.
Klien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar
secara terus-menerus melalui IV
d.
Klien yang mendapat terapi obat yang tidak bisa
diberikan melalui oral atau intramuskuler
e.
Klien yang membutuhkan koreksi/pencegahan gangguan
cairan dan elektrolit
f.
Klien yang sakit akut atau kronis yang membutuhkan terapi
cairan
g.
Klien yang mendapatkan tranfusi darah
h.
Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum
prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur
infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian
obat)
i.
Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak
stabil, misalnya risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam
nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat
dipasang jalur
4.
Kontraindikasi :
Infus dikontraindikasikan pada daerah:
Infus dikontraindikasikan pada daerah:
a.
Daerah yang memiliki tanda-tanda infeksi, infiltrasi
atau trombosis
b.
Daerah yang berwarna merah, kenyal, bengkak dan hangat
saat disentuh
c.
Vena di bawah infiltrasi vena sebelumnya atau di bawah
area flebitis
d.
Vena yang sklerotik atau bertrombus
e.
Lengan dengan pirai arteriovena atau fistula
f.
Lengan yang mengalami edema, infeksi, bekuan darah,
atau kerusakan kulit
g.
Lengan pada sisi yang mengalami mastektomi (aliran
balik vena terganggu)
h.
Lengan yang mengalami luka bakar
5.
Persiapan alat :
a.
Larutan yang benar
b.
Jarum yang sesuai (abbocath, wing needle/butterfly)
c.
Set infus
d.
Selang intravena
e.
Alkohol dan swab pembersih yodium—povidon
f.
Torniket
g.
Sarung tangan sekali pakai
h.
Kasa atau balutan trasparan dan larutan atau salep
yodium—povidon
i.
Plester
j.
Handuk/pengalas tangan
k.
Tiang penyangga IV
l.
Bengkok (tempat pembuangan jarum)
m.
Gunting
6.
Prosedur Kerja Pemasangan Infus :
·
Baca status dan data klien untuk memastikan program
terapi IV
·
Cek alat-alat yang akan digunakan
·
Cuci tangan
·
Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
·
Perkenalkan nama perawat
·
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
·
Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
·
Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
·
Tanyakan keluhan klien saat ini
·
Jaga privasi klien
·
Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
·
Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang
nyaman
·
Letakkan klien dalam posisi semifowler atau supine
jika tidak memungkinkan (buat klien senyaman mungkin)
·
Buka kemasan steril dengan meanggunakan tehnik steril
·
Periksa larutan dengan menggunakan lima benar dalam
pemberian obat
·
Buka set infus, pertahankan sterilitas kedua ujungnya
·
Letakkan klem yang dapat digeser tepat di bawah ruang
drip dan gerakkan klem pada posisi off
·
Lepaskan pembungkus lubang selang IV pada kantung
larutan IV plastik tanpa menyentuh ujung tempat masuknya alat set infuse
·
Tusukkan set infus ke dalam kantong atau botol cairan
(untuk kantong, lepaskan penutup protektor dari jarum insersi selang, jangan
menyentuh jarumnya, dan tusukkan jarum ke lubang kantong IV. Untuk botol,
bersihkan stopper pada botol dengan menggunakan antiseptik dan tusukkan jarum
kekaret hitam stopper botol IV.
·
Gantungkan botol infus yang telah dihubungkan dengan
set infus pada tempat yang telah disediakan (pertahankan kesterilan set infus)
·
Isi slang infus dengan cairan, pastikan tidak ada
udara dalam selang (terlebih dulu lakukan pengisian pada ruang tetesan/the drip
chamber). Setelah selang terisi, klem dioffkan dan penutup ujung selang infus
ditutup
·
Beri label pada IV dengan nama pasien, obat tambahan,
kecepatan pemberian.
·
Pasang perlak kecil/pengalas di bawah lengan/tangan
yang akan diinsersi
·
Kenakan sarung tangan sekali pakai
·
Identifikasi aksesibilitas vena untuk pemasangan
kateter IV atau jarum
·
Posisikan tangan yang akan diinsersi lebih rendah dari
jantung, pasang torniket mengitari lengan, di atas fossa antekubital atau 10-15
cm di atas tempat insersi yang dipilih (jangan memasang torniket terlalu keras
untuk menghindari adanya cidera atau memar pada kulit). Pastikan torniket bisa
menghambat aliran IV. Periksa nadi distal.
·
Pilih vena yang berdilatasi baik, dimulai dari bagian
distal, minta klien untuk mengepal dan membuka tangan (apabila belum menemukan
vena yang cocok, lepaskan dulu torniket, dan ulangi lagi setelah beberapa
menit).
·
Bersihkan tempat insersi dengan kuat, terkonsentrasi,
dengan gerakan sirkuler dari tempat insersi ke daerah luar dengan larutan
yodium—povidon, biarkan sampai kering. (klien yang alergi terhadap yodium,
gunakan alkohol 70 % selama 30 detik)
·
Lakukan pungsi vena, fiksasi vena dengan menempatkan
ibu jari tangan yang tidak memegang alat infus di atas vena dengan cara
meregangkan kulit. Lakukan penusukan dengan sudut 20-30°, tusuk perlahan dengan
pasti
·
Jika tampak aliran darah balik, mengindikasikan jarum
telah masuk vena.
·
Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan tarik jarum
sedikit lalu teruskan plastik IV kateter ke dalam vena
·
Stabilkan kateter IV dengan satu tangan dan lepaskan
torniket dengan tangan yang lain
·
Tekan dengan jari ujung plastik IV karteter, lalu
tarik jarum infus keluar
·
Sambungkan plastic IV kateter dengan ujung selang
infus dengan gerakan cepat, jangan menyentuh titik masuk selang infus
·
Buka klem untuk memulai aliran infus sampai cairan
mengalir lancar
·
Fiksasi sambungan kateter infus (apabila sekitar area
insersi kotor, bersihkan terlebih dulu)
·
Oleskan dengan salep betadin di atas area penusukan,
kemudian tutup dengan kasa steril, pasang plester
·
Atur tetesan infus sesuai ketentuan
·
Beri label pada temapt pungsi vena dengan tanggal,
ukuran kateter, panjang kateter, dan inisial perawat.
·
Buang sarung tangan dan persediaan yang digunakan
·
Cuci tangan
·
Berikan reinforcement positif
·
Buat kontrak pertemuan selanjutnya
·
Akhiri kegiatan dengan baik
·
Observasi klien setiap jam untuk menentukan respon
terhadap terapi cairan (jumlah cairan benar sesuai program yang ditetapkan,
kecepatan aliran benar, kepatenan vena, tidak terdapat infiltrasi, flebitis
atau inflamasi)
·
Dokumentasikan di catatan perawatan (tipe cairan,
tempat insersi, kecepatanaliran, ukuran dan tipe kateter atau jarum, waktu
infus dimulai, respon terhadap cairan IV, jumlah yang diinfuskan, integritas
serta kepatenan sistemIV.
Daftar Pustaka
Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Vol 2. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2005. Buku Saku: Ketrampilan & Prosedur Dasar. Edisi 5. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2005. Buku Saku: Ketrampilan & Prosedur Dasar. Edisi 5. Jakarta: EGC
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Hendon Mobhub
BalasHapusHARRAH'S 바카라 사이트 casinopan CHEROKEE CASINO & HOTEL in 광양 출장샵 Cherokee, NC. Get Directions, Reviews & Reservations. Find rooms from $27 김천 출장안마 to 제주도 출장안마 $35 at Harrah's Cherokee 춘천 출장샵 Casino & Hotel