Rabu, 09 November 2016

Makalah Fingerprint System (FRS) di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rekam medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.269/MENKES/PER/III/2008 adalah berkas yang berisi catatan atau dokumen tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan. Rekam medis  terdiri dari beberapa unit pelayanan. Salah satu unit pelayanan rekam medis di rumah sakit adalah Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ).
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan merupakan bagian yang sangat penting dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS). Proses pendaftaran pasien di TPPRJ merupakan kontak pertama kali antara petugas rekam medis dengan pasien rawat jalan atau keluarganya. Oleh karena itu, baik buruknya pelayanan di TPPRJ dapat menjadi acuan bagi pasien dalam menilai kualitas pelayanan rumah sakit. Selain itu, TPPRJ juga merupakan kunci keberhasilan dari SIM RS untuk dapat menyediakan laporan yang cepat, tepat dan akurat karena di TPPRJ data pasien pertama kali diolah.
            Seringkali pada banyak rumah sakit, pasien diminta untuk membuat kartu berobat diloket yang sudah disediakan. Tak jarang petugas sedikit terlihat repot karena ada sebagian pasien yang sudah pernah berobat dirumah sakit tersebut tidak membawa kartu berobat. Dan petugas harus mencari data atau identitas yang pernah dicatat atau disimpan dikomputer. Untuk mengetahui identitas pasien. Ada pula yang belum pernah berobat dirumah sakit tersebut dan pasien harus mengisi beberapa data pribadi meliputi; nama, umur, alamat, nomor telepon. Dan tak jarang pula dibeberapa rumah sakit, pada bagian loket pendaftran pasien mengantri pada saat keadaan sedang sakit. Dirasa terlalu banyak waktu untuk mengisi form kartu berobat, maka diperlukan alat (computer) berbasis system informasi yang dapat mempercepat pencarian data pasien yang pernah berobat. Alat tersebut adalah fingerprint atau sidik jari yang mudah digunakan dan dapat mempercepat pencarian data.


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) ?
2. Bagaimana rancangan dan implementasi sistem fingerprint?
3. Apa kekurangan dan kelebihan fingerprint?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah SITK.
1.3.2 Tujuan Khusus
                        1. Untuk mengetahui Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ).
2. Untuk mengetahui rancangan dan implementasi sistem fingerprint.
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan fingerprint.












BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) disebut juga Loket Pendaftaran Rawat Jalan. TPPRJ adalah salah satu bagian dari unit rekam medis di rumah sakit yang kegiatannya mengatur penerimaan dan pendaftaran pasien jawat jalan. Tugas Pokok TPPRJ (Shofari, 2002)  adalah :
1. Memberikan informasi yang lengkap kepada pasien dan keluarganya tentang pelayanan di
     rumah sakit.
2. Melakukan pencatatan identitas pasien dengan jelas, lengkap dan benar.
3. Menulis nomor rekam medis pasien pada setiap lembar dokumen RM sebagai identitas
     pasien.
4. Mencarikan nomor RM lama bagi pasien kunjungan ulang (lama) dengan menggunakan
     KIUP untuk keperluan pencarian dokumen RM-nya.
5. Mendidtribusikan dokumen RM ke URJ.
6. Membuat KIB dan menyerahkannya kepada pasien.
7. Membuat, menyimpan dan menggunakan KIUP.
8. Mencatat pendaftaran pasien dalam buku  register pendaftaran pasien rawat jalan.
Fungsi dari TPPRJ adalah tempat pencatatan identitas pasien ke formulir rekam medis rawat jalan, data dasar pasien, KIB, KIUP dan buku  register pendaftaran pasien rawat jalan, pemberian dan pencatatan nomor rekam medis sesuai dengan kebijakan penomoran yang ditetapkan, penyediaan DRM baru untuk pasien baru, penyediaan DRM lama untuk pasien lama melalui bagian filling, penyimpanan dan penggunaan KIUP, pendistribusian DRM untuk pelayanan rawat jalan, penyediaan informasi kunjungan pasien rawat jalan. Informasi yang dihasilkan TPPRJ adalah Identitas pasien meliputi: nama, umur, jenis kelamin, alamat lengkap, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan nomor telepon (bila ada); identitas keluarga pasien meliputi: hubungan dengan pasien, nama, alamat, pekerjaan; cara pembayaran pelayanan kesehatan meliputi: Askes, JPS, Asuransi Lain, biaya sendiri; kunjungan baru, kunjungan lama dan jumlahnya setiap hari; grafik atau laporan kunjungan pasien rawat jalan baru dan lama per bulan, per golongan umur, per jenis kelamin, per wilayah; grafik atau laporan cara pembayaran pasien rawat jalan. (Shofari, 2002).
2.2 Fingerprint system
Sistem berbasis fingerprint adalah sistem yang menggunakan karakteristik sidik jari dari manusia untuk autentikasi seperti sistem verifikasi dan identifikasi. Fingerprint adalah gurat-gurat yang terdapat di kulit ujung jari. Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari dapat digunakan sebagai sarana pengamanan dalam melakukan akses ke komputer karena sidik jari mempunyai ciri yang unik, setiap manusia memilikinya, dan selalu ada perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Hal ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-19 (Angraini, 2009).
Proses  Identifikasi sidik jari akan melalui beberapa tahapan yaitu akuisisi sidik jari, grayscalling,  thresholding,  thinning  dan  template matching.
Dalam fungsi fingerprint dapat di gunakan bermacam-macam pengaplikasian misalnya untuk:
1.    Absensi di kantor yang sudah menggunakan sistem biometrik fingerprint.
2.    Untuk sistem pengaman laptop.
3.    Juga dapat di gunalan untuk idenfikasi masalah yang sering di gunakan pada pihak
       kepolisian untuk menyelesaikan kasus.

4.    Identifikasi data/identitas pasien pada rumah sakit.
2.2.1  Rancangan Sistem
Mesin fingerprint juga memerlukan pendataan terlebih dahulu sebelum mulai digunakan. Mesin indentifikasi pasien  fingerprint akan mendata dan mendaftarkan sidik jari masing-masing pasien beserta identitas lainnya seperti nama, umur, alamat dll, ke dalam sistem. Sebuah sistem fingerprint scanner memiliki dua pekerjaan, yakni mengambil gambar sidik jari, dan memutuskan apakah pola alur sidik jari dari gambar yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada di database.
Setelah proses pendataan selesai, rumah sakit  dapat menggunakannya untuk identifikasi pasien, yang mana para pasien tersebut wajib menempelkan sidik jari di tempat yang telah tersedia. Kemudian software yang telah terintegrasi akan memproses data yang masuk lebih lanjut. Melalui proses grayscale, yaitu pewarnaan menjadi abu-abu. Dengan tujuan agar gambar terlihat lebih jelas. Kemudian fingerprint akan berkerja, mencari data si pasien, apakah pasien sudah pernah mendaftar atau pasien baru. Jika  hasilnya match maka pasien sudah pernah mendaftar maka computer akan menampilkan identitas pasien tersebut.

2.2.2 Implementasi Sistem
Sistem informasi berbasis fingerprint ini meningkatkan pelayanan pendaftaran pasien di Rumah Sakit dan mempercepat pengidentifikasian pasien baru atau lama. Yang dibuat  menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dengan database SQL Server 2000 dan peralatan tambahan berupa fingerprint scanner.
Data pendataran pasien rawat jalan diinputkan ke form ini dengan menekan tombol Tambah, nomor register akan muncul secara otomatis, kemudian pilih tombol cari di sebelah kotak isian ID Finger untuk memverifikasi apakah sidik jari pasien sudah didaftarkan atau belum.
Jika hasilnya macth (cocok), secara otomatis form pendaftaran akan terisi data pasien. Jika hasilnya not found (tidak ditemukan), maka akan muncul form registrasi data sidik jari.
Setelah form registrasi data sidik jari tampil, klik tombol Tambah untuk menambah record data sidik jari. Nomor rekam medis dapat diisi dengan melakukan pencarian data pasien untuk pasien lama atau dapat menginput nomor rekam medis untuk pasien baru dengan  klik tombol Input Pasien. Kemudian klik tombol Simpanmaka akan muncul form registrasi Templates sidik jari.
Tekan Cancel untuk membatalkan registrasi sidik jari atau klik tombol OK untuk kembali ke form pendaftaran dan secara otomatis menampilkan data yang telah diinputkan.














2.3 Kekurangan

Pada umumnya, mesin sidik jari/fingerprint memiliki kekurangan pada proses pendeteksian dan pendataan sidik jari. Mesin jenis ini cenderung mengalami error atau proses yang lambat apalagi jika sidik jari yang sedang dideteksi dalam kotor, basah, atau berkeringat. Dengan kata lain, mesin absensi fingerprint sangat sensitif. Error atau masalah seperti ini bisa saja membawa dampak buruk pada kondisi mesin itu sendiri maupun pasien.

2.4 Kelebihan
§  Penggunaanya yang praktis dan simpel.  Pasien dapat langsung  membuktikan apakah pasien lama atau baru dengan cara menempelkan salah satu jari atau seluruh jari tangannya  pada layar/monitor yang telah tersedia pada mesin.
§  Pendataan lebih akurat. Tidak lagi repot mencari data pasien menggunkaan waktu yang lama.
§  Kapasitas pengguna yang banyak/tak terbatas. Mesin absensi fingerprint dapat menampung banyak data.


















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan :
Rekam medis merupakan aspek yang sangat penting bagi rumah sakit, salah satu bagian dari rekam medis adalah pendaftaran pasien rawat jalan. Sebagian besar pelayanan pendaftaran rawat jalan di rumah sakit sudah dilakukan secara komputerisasi namun masih terdapat permasalahan yaitu tentang efisiensi dan efektivitas pelayanan. Banyaknya pasien yang tidak membawa KIB menjadi faktor utama lamanya proses pedaftaran dan ketidakakuratan dalam pencarian data pasien. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan sistem informasi berbasis fingerprint untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan.
3.2 Saran
Profesi keperawatan perlu mengembangkan system pendokumentasian  keperawatan dengan menggunakan system informasi fingerprint.



                                                                                    

DAFTAR PUSTAKA
INFOKES, VOL. 3 NO. 2 Agustus 2013 ISSN : 2086 – 2628 Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 27 Sistem Informasi Berbasis Fingerprint
diakses pada tanggal 24 Oktober 2016
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Tormianto, Warsi Maryati Vol.3 No.2
diakses pada tanggal 24 Oktober 2016

0 komentar:

Posting Komentar