BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Rekam
medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.269/MENKES/PER/III/2008 adalah
berkas yang berisi catatan atau dokumen tentang pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien selama
masa perawatan. Rekam medis terdiri dari
beberapa unit pelayanan. Salah satu unit pelayanan rekam medis di rumah sakit adalah
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ).
Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan merupakan bagian yang sangat penting dalam
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS). Proses pendaftaran pasien di
TPPRJ merupakan kontak pertama kali antara petugas rekam medis dengan pasien
rawat jalan atau keluarganya. Oleh karena itu, baik buruknya pelayanan di TPPRJ
dapat menjadi acuan bagi pasien dalam menilai kualitas pelayanan rumah sakit.
Selain itu, TPPRJ juga merupakan kunci keberhasilan dari SIM RS untuk dapat
menyediakan laporan yang cepat, tepat dan akurat karena di TPPRJ data pasien
pertama kali diolah.
Seringkali pada banyak rumah
sakit, pasien diminta untuk membuat kartu berobat diloket yang sudah
disediakan. Tak jarang petugas sedikit terlihat repot karena ada sebagian
pasien yang sudah pernah berobat dirumah sakit tersebut tidak membawa kartu
berobat. Dan petugas harus mencari data atau identitas yang pernah dicatat atau
disimpan dikomputer. Untuk mengetahui identitas pasien. Ada pula yang belum
pernah berobat dirumah sakit tersebut dan pasien harus mengisi beberapa data
pribadi meliputi; nama, umur, alamat, nomor telepon. Dan tak jarang pula
dibeberapa rumah sakit, pada bagian loket pendaftran pasien mengantri pada saat
keadaan sedang sakit. Dirasa terlalu banyak waktu untuk mengisi form kartu
berobat, maka diperlukan alat (computer) berbasis system informasi yang dapat
mempercepat pencarian data pasien yang pernah berobat. Alat tersebut adalah
fingerprint atau sidik jari yang mudah digunakan dan dapat mempercepat
pencarian data.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa definisi Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) ?
2. Bagaimana rancangan dan implementasi
sistem fingerprint?
3. Apa kekurangan dan kelebihan
fingerprint?
1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1
Tujuan Umum
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah SITK.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ).
2. Untuk mengetahui rancangan dan
implementasi sistem fingerprint.
3. Untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan fingerprint.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ) disebut juga Loket Pendaftaran Rawat
Jalan. TPPRJ adalah salah satu bagian dari unit rekam medis di rumah sakit yang
kegiatannya mengatur penerimaan dan pendaftaran pasien jawat jalan. Tugas Pokok
TPPRJ (Shofari, 2002) adalah :
1.
Memberikan informasi yang lengkap kepada pasien dan keluarganya tentang pelayanan
di
rumah sakit.
rumah sakit.
2.
Melakukan pencatatan identitas pasien dengan jelas, lengkap dan benar.
3.
Menulis nomor rekam medis pasien pada setiap lembar dokumen RM sebagai
identitas
pasien.
pasien.
4.
Mencarikan nomor RM lama bagi pasien kunjungan ulang (lama) dengan menggunakan
KIUP untuk keperluan pencarian dokumen RM-nya.
KIUP untuk keperluan pencarian dokumen RM-nya.
5.
Mendidtribusikan dokumen RM ke URJ.
6.
Membuat KIB dan menyerahkannya kepada pasien.
7.
Membuat, menyimpan dan menggunakan KIUP.
8.
Mencatat pendaftaran pasien dalam buku
register pendaftaran pasien rawat jalan.
Fungsi
dari TPPRJ adalah tempat pencatatan identitas pasien ke formulir rekam medis
rawat jalan, data dasar pasien, KIB, KIUP dan buku register pendaftaran pasien rawat jalan,
pemberian dan pencatatan nomor rekam medis sesuai dengan kebijakan penomoran
yang ditetapkan, penyediaan DRM baru untuk pasien baru, penyediaan DRM lama untuk
pasien lama melalui bagian filling, penyimpanan dan penggunaan KIUP,
pendistribusian DRM untuk pelayanan rawat jalan, penyediaan informasi kunjungan
pasien rawat jalan. Informasi yang dihasilkan TPPRJ adalah Identitas pasien
meliputi: nama, umur, jenis kelamin, alamat lengkap, pendidikan, pekerjaan,
status perkawinan dan nomor telepon (bila ada); identitas keluarga pasien
meliputi: hubungan dengan pasien, nama, alamat, pekerjaan; cara pembayaran
pelayanan kesehatan meliputi: Askes, JPS, Asuransi Lain, biaya sendiri;
kunjungan baru, kunjungan lama dan jumlahnya setiap hari; grafik atau laporan
kunjungan pasien rawat jalan baru dan lama per bulan, per golongan umur, per
jenis kelamin, per wilayah; grafik atau laporan cara pembayaran pasien rawat
jalan. (Shofari, 2002).
2.2 Fingerprint system
Sistem
berbasis fingerprint adalah sistem yang menggunakan karakteristik sidik jari
dari manusia untuk autentikasi seperti sistem verifikasi dan identifikasi. Fingerprint
adalah gurat-gurat yang terdapat di kulit ujung jari. Fungsinya adalah untuk
memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat.
Sidik jari dapat digunakan sebagai sarana pengamanan dalam melakukan akses ke
komputer karena sidik jari mempunyai ciri yang unik, setiap manusia
memilikinya, dan selalu ada perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Hal
ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-19 (Angraini, 2009).
Proses Identifikasi sidik jari akan melalui beberapa
tahapan yaitu akuisisi sidik jari, grayscalling, thresholding,
thinning dan template matching.
Dalam fungsi fingerprint dapat di gunakan bermacam-macam
pengaplikasian misalnya untuk:
1. Absensi di kantor yang sudah menggunakan sistem biometrik fingerprint.
2. Untuk sistem pengaman laptop.
3. Juga dapat di gunalan untuk idenfikasi masalah yang sering di gunakan pada pihak
kepolisian untuk menyelesaikan kasus.
4. Identifikasi data/identitas pasien pada rumah sakit.
1. Absensi di kantor yang sudah menggunakan sistem biometrik fingerprint.
2. Untuk sistem pengaman laptop.
3. Juga dapat di gunalan untuk idenfikasi masalah yang sering di gunakan pada pihak
kepolisian untuk menyelesaikan kasus.
4. Identifikasi data/identitas pasien pada rumah sakit.
2.2.1 Rancangan Sistem
Mesin fingerprint juga memerlukan pendataan terlebih dahulu sebelum mulai
digunakan. Mesin indentifikasi pasien fingerprint akan mendata dan
mendaftarkan sidik jari masing-masing pasien beserta identitas lainnya seperti
nama, umur, alamat dll, ke dalam sistem. Sebuah sistem fingerprint scanner
memiliki dua pekerjaan, yakni mengambil gambar sidik jari, dan memutuskan
apakah pola alur sidik jari dari gambar yang diambil sama dengan pola alur
sidik jari yang ada di database.
Setelah proses pendataan selesai, rumah
sakit dapat menggunakannya untuk identifikasi pasien, yang mana para
pasien tersebut wajib menempelkan sidik jari di tempat yang telah tersedia.
Kemudian software yang telah terintegrasi akan memproses data yang masuk lebih
lanjut. Melalui proses grayscale, yaitu pewarnaan menjadi abu-abu. Dengan
tujuan agar gambar terlihat lebih jelas. Kemudian fingerprint akan berkerja,
mencari data si pasien, apakah pasien sudah pernah mendaftar atau pasien baru.
Jika hasilnya match maka pasien sudah pernah mendaftar maka computer akan
menampilkan identitas pasien tersebut.
2.2.2 Implementasi Sistem
Sistem informasi
berbasis fingerprint ini meningkatkan pelayanan pendaftaran pasien di Rumah
Sakit dan mempercepat pengidentifikasian pasien baru atau lama. Yang dibuat
menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dengan database
SQL Server 2000 dan peralatan tambahan berupa fingerprint scanner.
Data pendataran pasien
rawat jalan diinputkan ke form ini dengan menekan tombol Tambah, nomor register
akan muncul secara otomatis, kemudian pilih tombol cari di sebelah kotak isian
ID Finger untuk memverifikasi apakah sidik jari pasien sudah didaftarkan atau
belum.
Jika hasilnya macth (cocok),
secara otomatis form pendaftaran akan terisi data pasien. Jika
hasilnya not found (tidak ditemukan), maka akan muncul form registrasi
data sidik jari.
Setelah form registrasi
data sidik jari tampil, klik tombol Tambah untuk menambah record data
sidik jari. Nomor rekam medis dapat diisi dengan melakukan pencarian data
pasien untuk pasien lama atau dapat menginput nomor rekam medis untuk pasien
baru dengan klik tombol Input Pasien. Kemudian klik tombol Simpan, maka
akan muncul form registrasi Templates sidik
jari.
Tekan Cancel untuk
membatalkan registrasi sidik jari atau klik tombol OK untuk kembali ke form pendaftaran
dan secara otomatis menampilkan data yang telah diinputkan.
2.3 Kekurangan
Pada umumnya, mesin sidik jari/fingerprint
memiliki kekurangan pada proses pendeteksian dan pendataan sidik jari. Mesin
jenis ini cenderung mengalami error atau proses yang lambat apalagi jika sidik
jari yang sedang dideteksi dalam kotor, basah, atau berkeringat. Dengan kata
lain, mesin absensi fingerprint sangat sensitif. Error atau masalah seperti ini
bisa saja membawa dampak buruk pada kondisi mesin itu sendiri maupun pasien.
2.4 Kelebihan
§ Penggunaanya yang praktis dan
simpel. Pasien dapat langsung membuktikan apakah pasien lama atau
baru dengan cara menempelkan salah satu jari atau seluruh jari tangannya
pada layar/monitor yang telah tersedia pada mesin.
§ Pendataan lebih akurat. Tidak
lagi repot mencari data pasien menggunkaan waktu yang lama.
§ Kapasitas pengguna yang
banyak/tak terbatas. Mesin absensi fingerprint dapat menampung banyak data.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas
dapat diambil beberapa kesimpulan :
Rekam medis merupakan aspek yang sangat penting bagi rumah
sakit, salah satu bagian dari rekam medis adalah pendaftaran pasien rawat
jalan. Sebagian besar pelayanan pendaftaran rawat jalan di rumah sakit sudah dilakukan
secara komputerisasi namun masih terdapat permasalahan yaitu tentang efisiensi
dan efektivitas pelayanan. Banyaknya pasien yang tidak membawa KIB menjadi
faktor utama lamanya proses pedaftaran dan ketidakakuratan dalam pencarian data
pasien. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan sistem informasi berbasis fingerprint
untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan.
3.2 Saran
Profesi keperawatan perlu mengembangkan system pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan system
informasi fingerprint.
DAFTAR PUSTAKA
INFOKES, VOL. 3 NO. 2 Agustus 2013 ISSN : 2086 – 2628 Jurnal
Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 27 Sistem Informasi Berbasis
Fingerprint
diakses
pada tanggal 24 Oktober 2016
Jurnal
Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan Tormianto, Warsi Maryati Vol.3
No.2
diakses
pada tanggal 24 Oktober 2016
0 komentar:
Posting Komentar